Iklan

Dimana Lalu Iqbal Waktu Gempa Lombok?

snapIG
26 September 2024 | 17.06 WIB Last Updated 2024-09-26T10:06:55Z


SnapIG, Id - Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Lombok pada 2018 lalu menjadi salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah Indonesia. Tak kurang dari 387 nyawa melayang, dan ratusan ribu rumah mengalami kerusakan, mulai dari rusak berat hingga ringan.

Masyarakat Lombok hidup dalam bayang-bayang trauma yang mendalam, kehilangan rumah, keluarga, dan harapan. Namun, di tengah semua kepedihan dan kerusakan ini, di mana peran Lalu Muhammad Iqbal?

Lalu Muhammad Iqbal, yang saat itu menjabat sebagai Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) di Kementerian Luar Negeri, memiliki posisi yang strategis dan penting.

Dengan jabatannya, Iqbal memiliki akses dan wewenang untuk melobi bantuan internasional, menggerakkan sumber daya, serta mengkoordinasikan diplomasi kemanusiaan bagi korban gempa Lombok. Namun, yang mencengangkan adalah bahwa Iqbal tak melakukan apa-apa.

Di saat ribuan rakyat Lombok menjerit meminta bantuan, tokoh yang seharusnya berdiri paling depan dalam perjuangan ini memilih untuk bungkam.

Mengapa seorang pejabat dengan tanggung jawab sebesar itu bisa terkesan acuh tak acuh terhadap bencana besar yang menimpa tanah airnya? Padahal, Lombok bukan sekadar bagian dari Indonesia yang bisa diabaikan. 

Itu adalah tempat di mana ratusan ribu keluarga kehilangan tempat tinggal mereka, di mana anak-anak harus belajar di sekolah darurat, dan di mana para korban harus menjalani hari-hari penuh ketidakpastian tanpa rumah atau keamanan.

Tidak hanya itu, ketika Iqbal diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Turki pada awal 2019, harapan masyarakat Lombok mungkin sempat tumbuh kembali. 

Mereka berharap Iqbal akan memanfaatkan jabatannya untuk melibatkan Turki, salah satu negara yang terkenal dengan respons cepatnya terhadap bencana kemanusiaan, untuk membantu Lombok. 

Namun, lagi-lagi, yang terjadi adalah kebisuan yang sama. Iqbal tak berbuat apa-apa. Tidak ada upaya diplomasi yang berarti untuk membawa bantuan bagi ribuan korban gempa yang masih berjuang pulih.

Pertanyaannya sekarang adalah: mengapa? Mengapa seorang pejabat yang memiliki akses dan kekuasaan memilih untuk diam? Di saat banyak orang di berbagai penjuru dunia berbondong-bondong membantu dengan donasi, doa, dan dukungan, Iqbal yang seharusnya menjadi jembatan antara Indonesia dan dunia internasional hanya menyaksikan dari kejauhan tanpa tindakan nyata.

Masyarakat Lombok berhak mendapatkan penjelasan. Mereka berhak mengetahui alasan di balik keheningan seorang tokoh yang seharusnya bisa mempengaruhi perubahan signifikan dalam penanganan bencana. 

Tindakan (atau ketidaktindakan) Iqbal seharusnya menjadi sorotan dan refleksi bagi para pemimpin kita. Bagaimana bisa seorang pejabat tinggi memilih untuk tidak bertindak di tengah bencana nasional?

Gempa Lombok adalah panggilan bagi semua pihak untuk bersatu, bekerja sama, dan berempati. Ketika pemimpin diam, rakyat yang menjadi korban. 

Apakah ini contoh kepemimpinan yang kita inginkan? Masyarakat Lombok masih menunggu tidak hanya bantuan, tetapi juga rasa simpati dan aksi nyata dari mereka yang memiliki kekuasaan dan tanggung jawab.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dimana Lalu Iqbal Waktu Gempa Lombok?

Trending Now

Iklan

iklan